Kamis, 28 Juni 2012
Seorang pengusaha sukses jatuh di
kamar mandi dan akhirnya stroke. Sudah 7 malam dirawat di RS di ruang ICU. Di
saat orang-orang terlelap dalam mimpi malam, dalam dunia roh seorang Malaikat
menghampiri si pengusaha yang terbaring tak berdaya.
Malaikat memulai pembicaraan,
“Kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa buat kesembuhanmu, maka kau akan
hidup. Dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan belum
terpenuhi, itu artinya kau akan meninggal dunia!”
“Kalau hanya mencari 50 orang,
itu mah gampang” kata si pengusaha ini dengan yakinnya.
Setelah itu Malaikat pun pergi
dan berjanji akan datang 1 jam sebelum batas waktu yang sudah disepakati.
Tepat pukul 23:00, Malaikat
kembali mengunjunginya; dengan antusiasnya si pengusaha bertanya, “Apakah besok
pagi aku sudah pulih ? Pastilah banyak yang berdoa buat aku, jumlah karyawan
yang aku punya lebih dari 2000 orang, jadi kalau hanya mencari 50 orang yang
berdoa pasti bukan persoalan yang sulit.”
Dengan lembut si Malaikat berkata,
“Anakku, aku sudah berkeliling mencari suara hati yang berdoa buatmu tapi
sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa buatmu, sementara waktumu tinggal 60
menit lagi. Rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang
berdoa buat kesembuhanmu.”
Tampa menunggu reaksi dari si pengusaha, si Malaikat
menunjukkan layar besar berupa TV siapa 3 orang yang berdoa buat kesembuhannya.
Di layar itu terlihat wajah duka dari sang istri, di sebelahnya ada 2 orang
anak kecil, putra putrinya yang berdoa dengan khusuk dan tampak ada tetesan air
mata di pipi mereka.”
Kata Malaikat, “Aku akan
memberitahukanmu, kenapa Tuhan rindu memberikanmu kesempatan kedua ? Itu karena
doa istrimu yang tidak putus-putus berharap akan kesembuhanmu.”
Kembali terlihat dimana si istri
sedang berdoa jam 2:00 subuh, ” Tuhan, aku tahu kalau selama hidupnya suamiku
bukanlah suami atau ayah yang baik! Aku tahu dia sudah mengkhianati pernikahan
kami, aku tahu dia tidak jujur dalam bisnisnya, dan kalaupun dia memberikan
sumbangan, itu hanya untuk popularitas saja untuk menutupi perbuatannya yang
tidak benar dihadapanMu. Tapi Tuhan, tolong pandang anak-anak yang telah Engkau
titipkan pada kami, mereka masih membutuhkan seorang ayah. Hamba tidak mampu
membesarkan mereka seorang diri.”
Dan setelah itu istrinya berhenti
berkata-kata tapi air matanya semakin deras mengalir di pipinya yang kelihatan
tirus karena kurang istirahat.”
Melihat peristiwa itu, tanpa
terasa, air mata mengalir di pipi pengusaha ini. Timbul penyesalan bahwa selama
ini bahwa dia bukanlah suami yang baik. Dan ayah yang menjadi contoh bagi
anak-anaknya. Malam ini dia baru menyadari betapa besar cinta istri dan
anak-anak padanya.
Waktu terus bergulir, waktu yang
dia miliki hanya 10 menit lagi, melihat waktu yang makin sempit semakin
menangislah si pengusaha ini,penyesalan yang luar biasa. Tapi waktunya sudah
terlambat ! Tidak mungkin dalam waktu 10 menit ada yang berdoa 47 orang !
Dengan setengah bergumam dia
bertanya,”Apakah diantara karyawanku, kerabatku, teman bisnisku, teman
organisasiku tidak ada yang berdoa buatku?”
Jawab si Malaikat, “Ada beberapa yang berdoa
buatmu. Tapi mereka tidak tulus. Bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang kau
derita saat ini. Itu semua karena selama ini kamu arogan, egois dan bukanlah
atasan yang baik. Bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak bersalah.”
Si pengusaha tertunduk lemah, dan
pasrah kalau malam ini adalah malam yang terakhir buat dia. Tapi dia minta
waktu sesaat untuk melihat anak dan si istri yang setia menjaganya sepanjang
malam.
Air matanya tambah deras, ketika
melihat anaknya yang sulung tertidur di kursi rumah sakit dan si istri yang
kelihatan lelah juga tertidur di kursi sambil memangku si bungsu.
Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00,
tiba-tiba si Malaikat berkata, “Anakku, Tuhan melihat air matamu dan
penyesalanmu ! ! Kau tidak jadi meninggal,karena ada 47 orang yang berdoa
buatmu tepat jam 24:00.”
Dengan terheran-heran dan tidak
percaya, si pengusaha bertanya siapakah yang 47 orang itu. Sambil tersenyum si
Malaikat menunjukkan suatu tempat yang pernah dia kunjungi bulan lalu.
“Bukankah itu panti asuhan ?”
kata si pengusaha pelan.
“Benar anakku, kau pernah memberi
bantuan bagi mereka beberapa bulan yang lalu, walau aku tahu tujuanmu saat itu
hanya untuk mencari popularitas saja dan untuk menarik perhatian pemerintah dan
investor luar negeri.”
“Tadi pagi, salah seorang anak
panti asuhan tersebut membaca di koran kalau seorang pengusaha terkena stroke
dan sudah 7 hari di ICU. Setelah melihat gambar di koran dan yakin kalau pria
yang sedang koma adalah kamu, pria yang pernah menolong mereka dan akhirnya
anak-anak panti asuhan sepakat berdoa buat kesembuhanmu.”
Doa sangat besar kuasanya. Tak jarang kita
malas. Tidak punya waktu. Tidak terbeban untuk berdoa bagi orang lain.
Ketika kita mengingat seorang sahabat lama /
keluarga, kita pikir itu hanya kebetulan saja padahal seharusnya kita berdoa
bagi dia. Mungkin saja pada saat kita mengingatnya dia dalam keadaan butuh
dukungan doa dari orang-orang yang mengasihi dia. Di saat kita berdoa bagi
orang lain, kita akan mendapatkan kekuatan baru dan kita bisa melihat kemuliaan
Tuhan dari peristiwa yang terjadi.
Hindarilah perbuatan menyakiti orang lain. Sebaliknya
perbanyaklah berdoa buat orang lain. Amin.